Piala Dunia 1998 - Prancis


Sekarang atau tidak sama sekali, demikian tekad pemain Prancis menghadapi Piala Dunia 1998 yang berlangsung di buminya sendiri. Prancis adalah penggagas Piala Dunia, tetapi negara ini satu kali pun belum pernah menggondol gelar juara Piala Dunia.

Piala Dunia 1998 di Prancis ini di tandai dengan makin membengkaknya peserta di putaran final, yang semula 24 menjadi 32, ini disebabkan kemajuan sepak bola di negara-negara dunia ketiga,terutama Afrika,dengan demikian terdapat delapan grup di babak pertama dan hanya juara dan runner-up grup yang maju ke babak kedua.

Berikut hasil undian delapan grup
Grup A: Brazil,Norwegia,Maroko,Skotlandia.
Grup B: Italia,Chile,Kamerun,Austria.
Grup C: Prancis,Denmark,Afsel,Arab Saudi.
Grup D: Nigeria,Paraguay,Spanyol,Bulgaria.
Grup E: Belanda,Meksiko,Belgia,Korea Selatan.
Grup F: Jerman,Yugoslavia,Amerika Serikat, Iran.
Grup G: Rumania,Inggris,Kolambia,Tunisia.
Grup H: Argentina,Kroasia,Jamaika,Jepang.

Brazil yang kali ini diperkuat Ronaldo tampil menjulang di Grup A, Brazil dan Norwegia maju kebabak kedua sebagai juara dan runner-up grup.

Di Grup D si "super elang" Nigeria makan korban lagi, Spanyol disikat 3-2 dan Bulgaria ditundukan 1-0. Dengan nilai 6 Nigeria maju kebabak kedua didampingi Paraguay.Hasil buruk Spanyol ini semakin menguatkan sindiran, tim "matador" ini hanya jago kualifikasi, tim-tim lain yang maju ke babak kedua, di Grup B : Italia dan Chile, Grup C : Prancis, Denmark, Grup D : Nigeria dan paraguay, Grup E : Belanda, Meksiko, Grup F : Jerman, Yugoslavia, Grup G : Inggris, Kolombia, Grup H : Argentina, Kroasia.

Dibabak Kedua Inggris bertemu Argentina kemenangan ditentukan dengan adu pinalti yang dimenangkan Argentina, Negara-negara yang masuk ke Perempat Final Argentina, Denmark,Italia, Prancis, Brazil, Kroasia, Belanda, Jerman.

Di perempatfinal terjadi kejutan ketika Kroasia, salah satu negara pecahan yugoslavia, menumbangkan Jerman 3-0. Bagi negara yang masih muda maju ke semifinal Piala Dunia merupakan prestasi yang luar biasa.
semifinalis lainya Brazil yang mengalahkan Denmark 3-2. Prancis yang menundukan Italia dengan adu pinalti (0-0 dan 4-3). Belanda yang menjamu Argentina 2-1.

Di semifinal ulangan duel di perempat final Piala Dunia 1994 antara Brazil dan Belanda berulang. Pertandingan begitu mencekam dan Brazil dengan Ronaldonya hanya bisa menundukan Belanda dengan adu pinalti, partai lainya Prancis menundukan Kroasia dengan skor 2-1, dan di Final bertemulah Brazil VS Prancis.

Penonton sudah menunggu-nunggu hadirnya sebuah pertandingan yang menarik antara dua tim yang sama-sama memiliki gaya permainan cantik. tetapi penonton kecewa, Brazil yang sebenarnya lebih di jagokan tampil mengecewakan. karena buruknya permainan Ronaldo, organisasi permainan Brazil menjadi berantakan karena mereka tetap mengandalkan Ronaldo yang terserang penyakit misterius.

Dilain pihak, Prancis dibawah bintangnya Zinedine Zidane merajalelaselama 90 menit. Dia mencetak dua gol dan gol kemenangan terakhir Prancis dicetak Emmanuel Petit. Prancis untuk pertama kalinya tampil sebagai juara dunia.


1998 FIFA World Cup France ™

* Teams: 32
* When: 10 June 1998 to 12 July 1998
* Final: 12 July 1998
* Matches: 64
* Goals Scored: 171 (average 2.7 per match)
* Attendance: 2785100 (average 43517)
+ Winner: France
+ Runners-Up: Brazil + Third: Croatia + Fourth: Netherlands

* adidas Golden Ball: RONALDO (BRA)


* adidas Golden Shoe: Davor SUKER (CRO)


* Yashin Award for the Best Goalkeeper: Fabien BARTHEZ (FRA)


* FIFA Fair Play award: England, France


* FIFA Award for the Most Entertaining Team: France



Sumber: FIFA.COM,Majalah Topscore,Ensiklopedia Indonesia. Selengkapnya...

Piala Dunia 1994 - Amerika Serikat


Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat menimbulkan banyak tanda tanya, bagaimana negara yang tidak memiliki tradisi sepak bola yang kuat ini bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia. tetapi begitu mengetahui bahwa diplomat kawakan dan mantan menteri luar negeri AS Henry Kissinger ikut terlibat dalam kepanitian, baru orang menyadari mengapa AS sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia 1994,tetapi bagaimanapun juga AS berhasil menjawab keraguan banyak orang, Penyelengaraan di nilai bagus dan tim AS sendiri dibawah pelatih spesialis putaran final piala dunia Bora Milutinovic berhasil maju kebabak kedua.

Format pertandingan sama dengan putaran piala dunia sebelumnya, hanya sistem penilain sudah menganut point 3 untuk menang. Susunan ke Enam Grup Piala Dunia 1994 sbb:
Grup A : Amerika Serikat, Swiss, Kolambia, Rumania.
Grup B : Brazil, Swedia, Kamerun, Rusia.
Grup C : Jerman, Spanyol, Korea Selatan, Bolivia.
Grup D : Bulgaria, Nigeria, Argentina, Yunani.
Grup E : Meksiko, Irlandia, Italia, Norwegia,.
Grup F : Belanda, Arab Saudi, Belgia, Moroko.

"singa Afrika" Kamerun tidak berkutik di AS. sebagai gantinya "super elang" Nigeria yang membara, Nigeria sebagai juara grup D maju kebabak kedua didampingi Bulgari sebagai runner-up grup, dan Argentina di peringkat ke tiga. yang cukup mengejutkan adalah Arab Saudi yang maju kebabak kedua sebagai runner-up grup F bersama dengan Belanda sebagai juara grup, dan Belgia peringkat ke tiga.

tidak ada kejutan di grup-grup lain, hanya yang unik di grup E, keempat tim memiliki nilai sama 4 dari hasil sekali menang dan sekali draw, dan sekali kalah, akhrinya Meksiko, Irlandia dan italia maju kebabak kedua.

tim lain yang maju kebabak kedua Rumania, Swiss, AS di Grup A, Brazil Swedia di Grup B, Jerman Spanyol Di Grup C. Dibabak kedua "super elang" nigeria nyaris merobek-robek italia, kalau saja Roberto Baggio tidak tampil kesetanan. Negara yang maju keperempat Final Jerman, Spanyol, Swedia, Rumania, Belanda, Brazil.

Diperempat final Italia yang semula diragukan kekuatanya ternyata melaju ke semifinal setelah menundukan spanyol 2-1. Brazil dengan susah payah menundukan Belanda 3-2. Bulgaria juga ke Semifinal dengan menundukan Jerman 2-1. Rumania yang tampil dengan meyakinkan ditumbangkan Swedia dengan adu pinalti setelah bermain imbang 2-2 dengan skor pinalti 5-4.

Di semifinal Brazil menumbangkan Sweia 1-0 dengan gol Romario, Sementara Italia denga Roberto Baggio memborong dua gol kemenangan atas Bulgaria 2-1.

maka final 1994 ini merupakan ulangan final Piala Dunia 1970, kalau piala dunia 1970 Brazil dan Italia bersaing untuk menjadi pemilik abadi Piala Jules Rimet, dipiala dunia 1994 ini kedua negara bersaing untuk menjadi negara pertama yang menggondol gelar juara dunia empat kali. Pertandingan berlangsung ketat, gaya atraktif "samba" menghadapi tembok catenaccio Italia. dan hasilnya 0-0 sampai perpanjangan waktu. Brazil akhirnya menang dalam adu pinalti. tragis bagi Roberto baggio, dia tampil sebagai pahlawan yang mengantarkan Italia ke final, tetapi justru gagal dalam saat menentukan, adu pinalti.

Sumber: FIFA.COM,Majalah Topscore,Ensiklopedia Indonesia.
Selengkapnya...

Piala Dunia 1990 - Italia


Italia terplih menjadi tuan rumah Piala Dunia 1990, hingga dengan demikian, negara ini sudah dua kali menyelenggarakan pesta sepak bola terbesar di dunia ini. Negara lain yang juga sudah dua kali menjadi tuan rumah Piala Dunia adalah Meksiko.
Format pertandingan sama dengan Piala Dunia sebelumnya, 24 peserta di bagi dalam 6 grup, dua tim terbaik setiap grup ditambah 4 juara 3 terbaik maju kebabak kedua. pembagianya adalah sbb:
Grup A : Australia, Cekoslawakia, Italia, Amerika Serikat.
Grup B : Argentina, Kamerun, Rumania, Uni, Soviet.
Grup C : Brazil, Kosta Rika, Skotlandia, Swedia.
Grup D : Kolambia, Uni Emirat Arab, Jerman Barat, Yugoslavia.
Grup E : Belgia, Korea Selatan, Spanyol, Uruguay.
Grup F : Mesir, Irlandia, Inggris, Belanda.

Kejutan besar sudah terjadi dalam pertandingan pembukaan, ketika juara bertahan Argentina dengan Diego Maradona nya ditumbangkan kamerun 0-1. Hebatnya lagi gol kemenangan Kamerun yang dicetak oleh Francois Biyick itu terjadi pada saat tim yang dijuluki "singa Afrika" itu hanya bermain dengan 10 orang setelah Andre Biyick, saudara Francois Biyick mendapat kartu merah, Argentina gagal menyetak gol balasan, meskipun demikian Kamerun tinggal bermain dengan 9 orang menyusul dikartu merahkan nya Massing karena melakukan pelanggaran berat atas Claudio Caniggia.

Kejutan di Grup B itu berlanjut ketika Rumania menundukkan Uni Soviet 2-0, tim "Beruang Merah" itu akhirnya masuk kotak setelah dikalahkan Argentina juga dengan 2-0. Kamerun dengan nilai 4 muncul sebagai juara Grup B didampingi Rumania sebagai runnerup maju kebabak kedua. Argentina beruntung, karena ikut melangkah ke babak kedua sebagai salah satu juara tiga terbaik.

Digrup-grup lain tidak terjadi kejutan berarti, dan tim-tim lain yang juga lolos kebabak kedua adalah Italia dan Cekoslawakia dari Grup A, Brazil dan Kosta Rika dari Grup C, Jerman barat dan Yugoslavia bersama Kolombia di Grup D, Spanyol, Belgia dan Uruguay dari Grup E, Inggris, Irlandian dan Belanda dari Grup F.

"singa Afrika" terus mengaum di babak kedua dengan menundukan Kolombia dengan kipernya yang nyentrik Rene Higuita 2-1. di sini "Singa tua" Roger Milla menjadi penentu kemenangan. Hasil pertandingan lain di babak kedua adalah Yugoslavia menang 2-1 atas Spanyol, Argentina menundukan Brazil 1-0, Italia menundukan Uruguay 2-0, Irlandian menang atas Rumania dengan adu pinalti (0-0/5-4), Jerman mengalahkan Belanda 2-1, Cekoslawakia melibas Kosta Rika 4-1, dan Inggris menundukkan Belgia 1-0.

Diperempat Final Kamerun trus mengamuk, Milla dkk sempat meninggalkan Inggris 2-1, tetapi dua gol lewat titik putih oleh Gary Lineker membuat "singa-singa" itu terhenti langkahnya.

Dibabak ini kepemimpinan Maradona tampak menonjol, menyadari timnya tampil kurang meyakinkan, tampak sekali Maradona berusaha "membudidayakan" adu penalti. dengan gaya permainan yang membosankan.
Semifinalis lainya yang mempertemukan Jerman dan Inggris berlangsung sangat ketat dan enak ditonton. Skor tetap 1-1 sampai perpanjangan waktu, Jerman akhirnya Menang 4-3 lewat adu penalti.

Difinal Jerman Barat dibawah kapten Lothar Matthaeus yang tampil mantap ternyata tidak gampang menundukan Argentina yang hanya ingin mengakhiri pertandingan dengan adu penalti. Taktik Maradona dkk berakhir ketika bek Argentina Nestor Sensini menjatuhkan striker Jerman barat Rudi Voeller di kotak penalti.Andreas Brehme berhasil mengeksekusi tendangan penalti. Dan Maradona pun menangis tersedu-sedu, sementara pelatih Jerman Franz "kaisar" Beckenbauer yang selama sebulan menunjukkan raut muka yang tegang, bisa tersenyum lebar.



Sumber: FIFA.COM,Majalah Topscore,Ensiklopedia Indonesia.
Selengkapnya...

Piala Dunia 1986 - Meksiko


Kolombia sebenarnya calon tuan rumah piala dunia 1986, tetapi karena neagara amerika selatan ini mengalami krisis keuangan, Meksiko untuk kedua kali nya terpilih sebagai penyelenggara piala dunia. Jumlah peserta di final Piala dunia sama dengan jumlah di tahun 1982, tetapi sistem pertandingannya berbeda setelah pertadingan dengan sistem setengah kompetisi, juara dan runner up grup ditambah 4 juara 3 grup terbaik maju ke babak kedua, berbeda dengan piala dunia 1982 dari babak kedua dan selanjutnya pertandingan dilakukan dengan sistem gugur.

pembagian grup nya adalah sbb:
Grup A : Argentina, Bulgaria, Italia, Korea Selatan.
Grup B : Belgia, Irak, Meksiko, Paraguay.
Grup C : Kanada, Prancis, Hongaria, Uni Soviet.
Grup D : Aljazair, Brazil, Irlandia Utara, Spanyol.
Grup E : Denmark, Skotlandia, Uruguay, Jerman Barat.
Grup F : Inggris, Moroko, Polandia, Portugal.

tidak ada kejutan yang berarti kecuali grup F yang memunculkan moroko sebagai juara, disusul inggris sebagai runner up grup. selain dua wakil grup F tersebut, tim-tim lain yang maju kebabak kedua adalah Argentina dan Italia di Grup A, Meksiko, Paraguay Grup B, Uni Soviet Prancis Grup C, Brazil, Spanyol Grup D, Denmark, Jerman Barat Grup E, ditambah juara 3 terbaik Bulgaria, Belgia, Uruguay, serta polandia.

Hasil dibabak kedua:
Argentina VS Uruguay 1-0
Inggris VS Paraguay 3-0
Belgia VS Uni Soviet 4-3
Spanyol VS Denmark 5-1
Prancis VS Italia 2-0
Jerman Barat Vs Moroko 1-0
Meksiko VS Bulgaria 1-0

Diperempat final
Argentina VS Inggris 2-1
Belgia VS Spanyol 1-1/ 5-4
Prancis VS Brazil 1-1/4-3
Jerman Barat VS Meksiko 0-0/4-1

Di Semifinal
Argentina VS Belgia 2-0
Jerman Barat VS Prancis 2-0

Difinal
Argentina VS Jerman Barat 3-2


Sumber: FIFA.COM,Majalah Topscore,Ensiklopedia Indonesia. Selengkapnya...

Piala Dunia 1982 - Spanyol


Peserta putaran final piala dunia 1982 di Spanyol membengkak 50 % menjadi 24 berkat desakan negara-negara dunia ketiga yang mengalami kemajuan pesat. Dengan demkian peserta dibagi menjadi 6 grup, sementara sistem pertandingannya sama dengan piala dunia sebelumnya.

Keenam Grup itu adalah:
Grup 1 : Kamerun, Italia, Peru, Polandia.
Grup 2 : Aljazair, Jerman Barat, Chile, Austria.
Grup 3 : Argentina, Belgia, El Salvador, Hongaria.
Grup 4 : Cekoslawakia, Inggrism Prancis, Kuwait.
Grup 5 : Honduras, Irlandia Utara, Spanyol, yugoslavia.
Grup 6 : Brazil, Selandia Baru, Skotlandia, Uni Soviet.

Pertandingan pembukaan di grup 3 yang berlangsung di barcelona terjadi kejutan, ketika juara bertahan argentina dikalahkan Belgia 0-1. Duet maut Argentina Diego Maradona - Mario Kempes gagal menjebol pertahanan tim yang dijuluki Rade Duivel atau "setan merah" itu. Belgia lewat gol Vandenbergh telah mematahkan tradisi pertandingan pembukaan yang biasanya berakhir 0-0. Belgia akhirnya menjadi juara grup 3, dan bersama Argentina sebagai runner up maju kebabak berikutnya.

Di grup 1 Polandia dan Italia maju kebabak kedua, di Grup 2 Jerman Barat dan Austria, Di Grup 4 Inggris dengan Poin sempurna melaju kebabak kedua bersama Prancis. Di Grup 5 Irlandia Utara dan Spanyol, dan di Grup 6 Brazil dan Uni Soviet.

Babak kedua menghadirkan 4 grup masing-masing terdiri atas 3 tim, dengan susunan sbb:
Grup A : Polandia, Unisoviet, Belgia.
Grup B : Jerman Barat, Inggris, Spanyol.
Grup C : Italia, Brazil, Argentina.
Grup D : Prancis, Austria, Irlandia Utara.

Dari pembagian grup tampak bahwa Grup B dan C merupakan Grup maut, banyak pengamat meramalkan bahwa salah satu pemenang di dua grup inilah yang bakal tanpil sebagai juara.

Ramalan itu mulai mendekati kenyataan ketika Jerman Barat menjuarai Grup B dan italia menjuarai Grup C, untuk kemudian maju kesemifinal. Semifinalis lainya adalah Polandia dan Prancis.

Disemifinal Italia menundukan Polandia 2-0, Jerman Barat dan Prancis berlangsung alot dan kasar. Jerman unggul dulu lewat Littbarski, kemudian di balas Platini lewat titik putih. Pada menit 56 terjadi peristiwa yang sangat menyedihkan, kiper Jerman Schumacher menyerang Platini dengan kasar, hingga playmaker Prancis ini tak sadarkan diri, penonton heran, bagaimana pelanggaran sekasar itu tidak mendapat hukuman dari wasit. Schumacher terkenal sebagai salah satu pemain yang melakukan pelanggaran paling kasar dalam sejarah piala dunia.

Skor tetap 1-1 dalam 90 menit dan karena di babak perpanjangan waktu kedua tim sama-sama mencetak 2 gol, maka dilakukan adu pinalti. Jerman menang 5-4 di adu penalti ini, dan maju kefinal.
Seperti diramalkan banyak pengamat, di final bertemu dengan pemenang grup B, Jerman barat dan pemenang Grup C, Italia. Italia dengan kaptennya kiper Dino Zoff dan bintang-bintangnya Paolo Rossi, Bergomi, Gentile, Collavati, Tardelli,Cabrini dll menundukkan Karl Heinz Rummenigge dkk dengan skor 3-1. Rossi, Tardelli dan Altobelli adalah pencetak-pencetak gol italia, sementara gol balasan Jerman Barat dibuat Paul Breitner. Dengan sukses ini, Italia menyusul Brazil sebagai negara yang meraih gelar juara dunia tiga kali.



Sumber: FIFA.COM,Majalah Topscore,Ensiklopedia Indonesia. Selengkapnya...

Piala Dunia 1978 - Argentina


Piala dunia 1978 berlangsung di Argentina yang waktu itu didampingi diktator militer yang represif. Ribuan lawan politik dibantai dan tak ketawan rimbanya, meskipun keuangan Negara morat-marit, pemerintah Argentina bertekad tetap ingin menyelenggarakan Piala Dunia 1978, mengingat pentingnya sukses sepak bola dalam meredam kemarahan rakyat.
Ditengah isu-isu negatif tentang tuan rumah, piala dunia 1978 tetap berlangsung, dengan format pertandingan sama dengan kejuaran sebelumnya.

Hasil undian grup:
Grup 1: Argentina, Prancis, Hongaria, Italia.
Grup 2: Meksiko, Polandia, Tunisia, Jerman Barat.
Grup 3: Austria, Brazil, Spanyol, Swedia.
Grup 4: Belanda, Iran, Peru, Skotlandia.

Italia dengan segudang bintangnya seperti Paolo Rossi, Bettega dan Bonetti muncul sebagai juara grup satu dengan poin enam, disusul dengan Argentina sebagai runner up grup. Di grup dua Polandia dan Jerman Barat, Austria dan Brazil dari Grup tiga, dan di Grup empat Peru dan Belanda.

Dibabak kedua, Belanda, Italia, Jerman Barat dan Austria berada di Grup A. sementara Grup B dihuni oleh Argentina, Brazil, Peru dan Polandia. Belanda dan Italia muncul sebagai juara dan runner up grup A, dan Grup B Argentina dan Brazil sebagai juara dan runner up grup.

Tampilnya Argentina sebagai juara grup B diwarnai dengan “main sabun”. Brazil yang lebih di favoritkan di grup B menundukan Peru 3-0 dan menahan argentina 0-0, sebelumnya Argentina menundukan Polandia 2-0, Brazil dan Argentina sama-sama mengumpulkan poin tiga, tetapi Brazil memiliki selisih gol 3-0 lebih baik dari Argentina 2-0. Dengan demikian, pertandingan ketiga, Brazil VS Polandia dan Argentina VS Peru menentukan posisi kedua jagoan Amerika Latin.

Normalnya, dua pertandingan yang sangat menentukan itu dimainkan secara bersamaan. Tetapi di piala dunia 1978, partai Brazil dan Polandia diharuskan main lebih dulu, Brazil menang 3-1, dengan demikian selisih gol mereka 6-1. Argentina yang tampil menghadapi Peru sehari berikutnya dengan demikian bisa mengatur skor untuk bisa muncul sebagai juara grup, dan maju ke final.

Pendukung Brazil dan penonton-penonton netral mengutuk Peru yang kelihatan sekali “main sabun” untuk meloloskan Argentina, sebenarnya dengan kemenangan 4-0 saja Argentina sudah unggul atas Brazil karena memiliki selisih gol lebih baik, tetapi Peru membiarkan dirinya dibantai Argentina 6-0, dengan demikian, maka Belanda menghadapi Argentina di Final, sementara Italia dan Brazil memperebutkan tempat ketiga.

Brazil, meskipun masih memendam sakit hati, masih bisa menundukan italia 2-1 untuk meraih juara tiga.

Di final, pihak Argentina melakukan terror atas Belanda, yang bukan saja datang dari penonton, tetapi juga dari pemain, pertama, Argentina dengan kaptennya Daniel Passarella dan bintangnya Mario Kempes sengaja terlambat memasuki lapangan, hal ini membuat para pemain Belanda, yang harus menunggu lama dilapangan uring-uringan, kemudian Argentina memprotes pemain Belanda Van Der Kerhof yang mengikat kepalanya dengan selembar kain.

Ketika pertandingan sedang berlangsung, terror lain berupa permainan keras Daniel Passarella dkk. Wasit Gonella asal Italia pun ikut terteror dengan membiarkan banyak pelanggaran yang dilakukan pemain tuan rumah, meskipun demikian Argentina memerlukan perpanjangan waktu untuk menundukan Belanda setelah skor menunjukan 1-1 dalam waktu regular. Akhirnya Argentina muncul sebagai juara dengan pencetak-pencetak gol Mario Kempes 2 gol dan Bertoni 1 gol, sedangkan gol Belanda dibuat Nanninga.


Sumber: FIFA.COM,Majalh Topscore,Ensiklopedia Indonesia. Selengkapnya...

Piala Dunia 1974 - Jerman Barat


Awal tahun 70an benar-benar milik Jerman Barat. setelah menjuarai Euro 1972, Franz Beckenbauer dkk muncul sebagai Juara Piala Dunia 1974. tetapi untuk itu Jerman barat harus melewati jalan yang terjal. termasuk menghadapi tetangganya Jerman Timur.
Piala dunia 1974 ini memperebutkan trofi baru ciptaan seniman Italia Silvio Gazzaniga, setelah trofi piala Jules Rimet cipataan seniman prancis Abel lefleur menjadi milik pribadi Brazil, Kekhususan lain piala Dunia 1974 adalah ditiadakannya babak perempat final dan semi final, enem belas peserta di bagi menjadi empat grup dan masing-masing grup terdiri dari 4 tim. Setelah setiap grup melakukan sisitem setengah kompetisi, juara dan runer-up grup setiap grup dibagi dalam dua grup dibabak kedua. Dua grup dibabak kedua ini juga melakukan pertandingan degan sistem setengah kompetisi. Juara-juara grup langsung maju ke final. Semetara dua runer up grup memperebutkan juara tiga.

Undian grup babak pertama :
Grup 1: Australia, Chile, Jerman Timur. Jerman Barat.
Grup 2: Brazil, Skotlandia, Yugoslavia, Zaire.
Grup 3: Bulgaria, Belanda, Swedia, Uruguay.
Grup 4: Argentina, Haiti, Italia, Polandia.

Pertandingan di grup satu antara Jerman Barat dan Jerman Timur , kalau dalam keadaan normal tentu tidak seru, sebab dari hasil pertandingan sebelumnya , keduanya sudah memastikan diri maju ke babak kedua, tetapi perseteruan yang beraroma politik mewarnai duel ini, hingga pertandingan sangat menegangkan. Polisi bersenjata disebar diluar maupun didalam stadion, semetara helikopter meraung-raung diatas stadion hamburg, memantau situasi keamanan dari udara, Jerman Timur yang komunis menang 1-0 dan muncul sebagai juara grup, Jerman Barat sebagai runner up grup mendampingi Jerman Timir ke babak kedua.

Di grup dua Yugoslavia bukan saja tampil sebagai juara grup, tetapi juga melibas wakil Afrika, Zaire 9-0. Tiga tim Yugoslavia, Brazil, dan Skotlandia sama meraih point empat, tetapi Skotlandia tersisih karena kalah selisih gol.

Total footballnya dan pelatih Rinus Michel merajai grup tiga. Uruguay yang dijuluki “si tukang jagal” dari Amerika Latin tidak berdaya menghadapi Johan Cruyff dkk dan takluk 0-2. Swedia yang menahan 0-0 Belanda juga maju kebabak kedua.

Di grup empat Polandia dengan Latonya meraih poin enam dan maju kebabak kedua didampingi Argentina, Italia memiliki poin sama denga Argentina tapi kalah dengan selisih gol.

Dibabak kedua, grup A dihuni oleh Belanda, Brazil, Jerman Timur, Argentina, sementara Grup B terdiri atas Jerman Barat, Polandia, Swedia, dan Yugoslavia. Juara Grup A dan Grup B maju kefinal sementara runner up grup memperebutkan jura tiga.

Final antara Jerman Barat dibawah pelatih Helmut Schon dan Belanda mengingatkan orang pada final Piala Dunia 1954 antara Jerman barat dan Hongaria. Di piala dunia 1954, dari segi tehnik Jerman Barat dibawah Hongaria, tetapi dengan taktik yang jitu pelatih Sepp Herberger ditambah dengan determinasi, ketegaran fisik dan mental para pemainnya, Jerman Barat tampil sebagai pemenang.

Difinal Piala Dunia 1974 ini peristiwa serupa terjadi.Total Football yang oleh penemunya sendiri, Rinus Michels, disebut pressing football mewarnai Piala Dunia 1974. Belanda, oleh banyak pengamat di unggulkan, apalagi Johan Neeskens mencetak gol lewat titik penalti di menit ke-1, pada saat itu belum ada satupun pemain jerman menyentuh bola, Paul Breitner menyamakan kedudukan menjadi 1-1 juga lewat titik penalti, dan pahlawah Jerman Barat waktu itu adalah Gerd Moeller yang mencetak gol kemenangan pada menit ke-68.

Jerman Barat, seperti di piala dunia 1954, menundukkan lawannya yang secara teknik lebih tinggi, dan belanda yang menjadi idola selama Piala Dunia 1974 berlangsung dijuluki oleh para pengamat “Raja tanpa Mahkota”.




Sumber: FIFA>COM,Majalah Topscore,Ensiklopedia Indonesia. Selengkapnya...

Piala Dunia 1970 - Meksiko


Meksiko beruntung menjadi tuan rumah Piala Dunia 1970, sebab sebenarnya negara yang pertama kali melamar adalah Argentina, negara-negara Eropa pada umumnya menolak Meksiko, sebab semua stadion di negara ini berada di tempat yang udaranya tipis, karena tingginya tempat, pemain bisa cepat teler bermain di udara yang tipis. Tetapi Argentina waktu itu mengalami krisis keuangan hingga Meksiko akhirnya terpilih.

Piala Dunia 1970 ini mempunyai arti khusus buat Brazil dan Italia, karena kedua negara itu masing-masing sudah dua kali meraih gelar Juara Dunia. Hebatnya lagi, kedua negara itu meraih kedua gelar masing-masing secara berturut-turut. Italia tampil sebagai juara dunia tahun 1934 dan 1938, sementara Brazil meraih pada tahun 1958 dan 1962.

FIFA telah memutuskan, negara yang tiga kali meraih gelar Juara Dunia berhak memiliki Trofi Jelus Rimet untuk selama-lamanya.

Format pertandigan sama dengan Piala Dunia sebelumnya, dan hasil undian Grup:
Grup 1 : Meksiko, Belgia, El Savador, Uni Soviet.
Grup 2 : Israel, Italia, Swedia, Uruguay.
Grup 3 : Brazil, Cekoslawakia, Inggris, Rumania.
Grup 4 : Bulgaria, Maroko, Peru, Jerman Barat.

Perempat Final 14 Juni 1970
Uni Soviet VS Uruguay 0-1
Brazil VS Peru 4-2
Italia VS Meksiko 4-1
Inggris VS Jerman Barat 2-3

Semi Final 17 Juni 1970
Uruguay VS Brazil 1-3
Italia VS Jerman Barat 4-3

Perebutan Tempat ke Tiga 20 Juni 1970
Jerman Barat VS Uruguay 1-0

Final 21 Juni 1970
Italia VS Brazil 4-1

Di final bertemulah dua negara yang sama-sama berpeluang memiliki trophy Jules Rimet untuk selama-lamanya. Brazil memang begitu kokoh dan akhirnya tim samba menundukan Italia, yang kapayahan karena hampir selalu bermain di udara tipis sebelumnya, dengan skor 4-1. Pele, Gerson, Jairzinho, dan Carlos Alberto pencetak gol dari Brazil, sedangkan gol hiburan Italia dibuat oleh Bonisegna, dan trofi Jules Rimet pun menjadi milik pribadi Brazil.

Berkaitan dengan sukses itu, Brazil harus berterimakasih kepada Pele yang mengubah sikap, karena di Piala Dunia 1966 Pele sakit hati, bukan saja karena dia di perlakukan sangat kasar di lapangan, tetapi juga karena sikap publik Inggris yang menyebut para pemain dari Amerika Latin "binatang". Sepulang dari Inggris,ia menyatakan tidak akan ikut Piala Dunia lagi, tetapi mengingat pentingnya arti Piala Dunia 1970, Pele mengubah sikap, dan perubahan sikap itu ternyata membawa kemenangan,dan untuk topscore di rebut oleh Jerman Barat Gerd Mueller dengan 10 Gol.

Sumber: FIFA.COM,Majalah Topscore,Ensiklopedia Indonesia. Selengkapnya...

Piala Dunia 1966 - Inggris


Inggris yang dianggap sebagai asal sepak bola modern terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 1966, ironisnya tiga tim lain yang tergabung dalam Inggris Raya, Skotlandia, Irlandia Utara dan Wales, gagal memperoleh tiket ke putaran final.

Format pertandingan sama denga Piala Dunia sebelumnya, dan hasil undian pembagian grup:
Grup 1 : Inggris, Prancis, Meksiko, Uruguay.
Grup 2 : Argentina, Spanyol, Swiss, Jerman Barat.
Grup 3 : Brazil, Bulgaria, Hongaria, Portugal.
Grup 4 : Chile, Italia, Korea Utara, Uni Soviet.

Perempat Final 23 Juli 1966
Inggris VS Argentina 1-0
Portugal VS Korea Utara 5-3
Jerman Barat VS Uruguay 4-0
Uni Soviet VS Hongaria 2-1

Semi Final 26 Juli 1966
Inggris VS Portugal 2-1
Jerman Barat VS Uni Soviet 2-1

Perbutan tempat ke Tiga 28 Juli 1966
Portugal VS Uni Soviet 2-1

Final 30 Juli 1966
Inggris VS Jerman Barat 4-2

Final Inggris VS Jerman Barat ini benar-benar menegangkan, Stadion Wembley hening sejenak ketika Haller menjebol gawang Inggris yang dijaga Gordon Banks, tetapi kemudian stadion seperti meledak ketika Geoff Hurst menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Martin Peters mengubah skor menjadi 2-1 untuk Inggris, tetapi Wolfgang Weber menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada detik-detik terakhir.

Perpanjangan waktu pun terpaksa di tempuh, sebelum perpanjangan waktu dimulai, pelatih Inggris Alf Ramsey mengumpulkan pemainnya, "kalian sempat memimpin 2-1 di babak pertama, sekarang pun kalian juga akan mampu mengalahkan mereka. kerjakan" kata Alf Ramsey.

Para pemain Inggris Bobby Moore dan kawan-kawan terbakar semangatnya, Geoff Hurst menambah dua gol di perpanjangan waktu dan Piala Jules Rimet pun terbang lagi ke Eropa, kali ini Ke Inggris untuk yang pertama kalinya bagi Inggris, dan untuk top score dari legenda Portugal Eusebio dengan 9 Gol.

Sumber: FIFA.COM,Majalah Topscore,Ensiklopedia Indonesia. Selengkapnya...

Piala Dunia 1962 - Chile


Sistem pertandingan Piala Dunia 1962 sama persis dengan Piala Dunia 1958, 16 tim dibagi menjadi empat grup dan tiap-tiap grup terdiri dari 4 tim, Juara dan Runer-up Grup maju ke perempat final, bedanya di piala dunia 1962 ini mulai memperkenalkan selisih gol untuk menentukan pemenang kalau terjadi dua tim memiliki nilai sama, sebelumnya dilakukan playoff.

Pembagian Grup Piala Dunia 1962:
Grup 1 : Kolombia, Uruguay, Uni Soviet, Yugoslavia.
Grup 2 : Chile, Italia, Swiss, Jerman Barat.
Grup 3 : Brazil, Cekoslawakia, Meksiko, Spanyol.
Grup 4
: Argentina, Bulgaria, Inggris, Hongaria.

Perempat Final 10 Juni 1962
Uni Soviet VS Chile 1-2
Brazil VS Inggris 3-1
Jerman Barat VS Yugoslavia 0-1
Hongaria VS Cekoslawakia 0-1

Semi Final 13 Juni 1962
Chile VS Brazil 2-4
Yugoslavia VS Cekoslawakia 1-3

Perebutan Tempat ke Tiga 16 Juni 1962
Chile VS Yugoslavia 1-0

Final 17 Juni 1962
Brazil VS Cekoslawakia 3-1

Brazil yang difavoritkan untuk menghantam Cekoslawakia barhasil dengan score 3-1 tanpa bintang Brazil Pele, Brazil menjadi negara kedua setelah Italia, yang dapat mempertahankan dua kali juara Piala Dunia secara berturut-turut.

Sumber: FIFA.COM,Majalah Top Score,Ensiklopedia Indonesia.
Selengkapnya...

Piala Dunia 1958 - Swedia


Swedia juara sepak bola olimpiade 1948 mendapat giliran menjadi tuan rumah Piala Dunia 1958, di Swedia inilah lahir bintang Brazil yang kemudia di juluki "Mutiara Hitam" Pele.

Selain itu ada peristiwa menarik lainya, kubu Inggris Raya, Inggris, Wales, Scotlandia, dan Irlandia Utara yang dalam dua Piala Dunia sebelumnya berada di satu grup dalam babak kualifikasi, atas protes negara-negara Eropa lain, dipisah. Tetapi celakanya, justru di Piala Dunia 1958 inilah kubu Inggris Raya untuk pertama kalinya secara keseluruhan maju keputaran final. Salah satunya Irlandia Utara menyisihkan Juara Dunia dua kali Italia.

Seperti biasa, 16 tim dibagi didalam 4 Grup masing-masing terdiri dari 4 negara, tetapi sistem yang aneh di 1954 dengan dua tim unggulan di setiap grup tidak diberlakukan. Setiap grup melakukan pertandingan dengan sistem setengah kompetisi, juara dan runer-up grup maju ke perempat final.

Undian Grup:
Grup 1 : Aregentina, Cekoslawakia, Irlandia Utara, Jerman Barat.
Grup 2 : Prancis, Paraguay, Skotlandia, Yugoslavia.
Grup 3 : Hongaria, Meksiko, Swedia, Wales.
Grup 4 : Austria, Brazil, Inggris, Uni Soviet.

Perempat Final 19 Juni 1958
Jerman barat VS Yugoslavia 1-0
Swedia VS Uni Soviet 2-0
Prancis VS Irlandia Utara 4-0
Brazil VS Wales 1-0

Semi Final 24 Juni 1958
Jerman Barat VS Swedia 1-3
Prancis VS Brazil 2-5

Perbutan tempat ketiga 28 Juni 1958
Jerman Barat VS Prancis 3-6

Final 29 Juni 1958
Brazil VS Swedia 2-5

Difinal yang disaksikan Raja Swedia Gustaf Adolf, Pele dan kawan-kawan tidak tertahankan, Brazil menang 5-2 dengan pencetak gol Pele(2 Gol) Vava (2 Gol) dan Zagalo dan pencetak gol dari Swedia Liedholm dan Simonsson, dan Pele yang masih berumur 17 tahun menangis tersedu-sedu saking terharunya. sementara topscore dari Prancis Just Fontaine 13 Gol


Sumber: FIFA.COM,Majalah Top Score,Ensiklopedia Indonesia. Selengkapnya...

Piala Dunia 1954 - Swiss


Hongaria dengan "wunderteam" nya paling di favoritkan menjuarai Piala Dunia 1954 yang berlangsung di Swiss. Ferench Puskas dkk saat itu memang pantas di unggulkan, sebelumnya mereka sudah menghancurkan Inggris 6-3 di stadion Wembley dan 7-1 di Budapest dalam pertandingan persahabatan.

Tercatat 16 negara yang maju ke putaran dengan komposisi 12 dari Eropa, 2 dari Amerika Selatan, 1 dari Amerika Tengah, dan 1 dari Asia. Pembagin grup di Piala Dunia 1954 ini juga aneh, setiap grup terdiri dari 4 tim dengan dua tim unggulan. Meskipun setiap grup terdiri atas 4 tim, setiap tim hanya bermain dua kali, dua tim unggulan disetiap grup tidak bertemu.

Pembagian Grupnya yaitu:
Grup 1 : Brazil, Prancis, Meksiko, Yugoslavia.
Grup 2 : Hongaria, Turki, Korea Selatan, Jerman Barat.
Grup 3 : Austria, Uruguay, Cekoslawakia, Skotlandia.
Grup 4 : Inggris, Italia, Belgia, Swiss.

Perempat Final 27 Juni 1954
Jerman Barat VS Yugoslavia 2-0
Austria VS Swiss 7-5
Hongaria VS Brazil 4-2
Uruguay VS Inggris 4-2

Semi Final 30 Juni 1954
Jerman Barat VS Austria 6-1
Hongaria VS Uruguay 4-2

Perebutan Tempat Ketiga 3 Juli 1954
Austria VS Uruguay 3-1

Final 4 Juli 1954
Jeraman Barat VS Hongaria 3-2

Sumber: FIFA.COM,Majalah Top Score,Ensiklopedia Indonesia.. Selengkapnya...

Piala Dunia 1950 - Brazil


Setelah Piala Dunia terhenti dua kali selama Perang Duna II berkobar, Brazil mendapat giliran menjadi tuan rumah Piala Dunia 1950, Inggris yang sudah bergabung lagi dengan FIFA ikut serta di Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Eropa yang terkoyak-koyak akibat perang, tidak banyak mengirimkan wakilnya, Apalagi mereka mencium gelagat tuan rumah Brazil berlaku tidak fair dalam penyelenggaraan. Kecurigaan negara-negara Eropa terbukti dalam penentuan tempat pertandingan. Lima dari Enam pertandingan Brazil berlangsung di Rio de Jeneiro, ibu kota Brazil waktu itu. sementara negara-negara lain harus menempuh ribuan mil untuk melakukan pertandingan di berbagai tempat yang tersebar di Brazil.

Apalagi sistem pertandingan pun juga aneh, tiga belas negara peserta dibagi menjadi 4 grup.
Grup 1 : Brazil, Meksiko, Swiss, Yugoslavia
Grup 2 : Cile, Inggris, Spanyol, Amerika Serikat
Grup 3 : Italia, Paraguay, Swedia
Grup 4 : Bolivia, Uruguay

Babak Final pun memakai sistem yang sama, setiap juara grup melaju ke Grup Final dengan sistem setengah kompetisi.
FINAL: Brazil, Spanyol, Swedia, Uruguay.

Akhir pertandingan menemukan Brazil vs Uruguay, pihak tuan rumah sudah menyiapkan pesta kemenangan, Gubernur Rio de Jeneiro dalam pesannya sebelum final sudah menyebut Brazil sebgai "Juara yang tak tertandingi" Sorak penonton membahana ketika Friaca mencetak gol buat Brazil, tetapi mereka bungkam ketika penyerang Uruguay Schiaffino menyamakan kedudukan menjadi 1-1, dan air mata pun tumpah ruah di stadion raksasa Maracana bekapasitas 200 ribu penonton itu, begitu pemain sayap Uruguay Ghiggia mencetak gol kemenangan, Pila Jules Rimet diboyong kembali ke Uruguay.


FIFA.COM,Majalah Top Score,Ensiklopedia Indonesia.
Selengkapnya...

Piala Dunia 1938 - Prancis


Piala Dunia 1938 berlangsung dalan suasana panas, menjelang perang dunia ke II yang dikobarkan oleh Der Fuhrer Hitler dari Jerman dan didikung Il Duce Benito Mussolini dari Italia. Austria menyatakan tidak bersedia menjadi tuan rumah, sebab sudah keburu diduduki Jerman. Inggris juga menolak tawaran menjadi penyelenggara Piala Dunia 1938. Prancis akhirnya terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 1938.

Seperti Piala Dunia 1934, Piala Dunia 1938 jugan menggunakan sistem gugur sejak babak pertama. Tetapi, karena jumlah peserta hanya 15 negara, menyusul mundurnya Austria, maka Swedia beruntung mendapatkan bye dalam babak pertama.

Babak Pertama (16 Besar) 5 Juni 1938
Italia VS Norwegia 2-1
Prancis VS Belgia 3-1
Brazil VS Polandia 6-5
Cekoslawakia VS Belanda 3-0
Hongaria VS Hinda Belanda (Indonesia) 6-0
Swiss VS Jerman 1-1 (tanding ulang 4-2)
Swedia VS Austria w/o
Kuba VS Rumania 3-3 (tanding ulang 2-1)

Perempat Final 12 Juni 1938
Italia VS Prancis 3-1
Brazil VS Cekoslawakia 1-1 (tanding ulang 2-1)
Hongaria VS Swiss 2-0
Swedia VS Kuba 8-0

Semi Final 16 Juni 1938
Italia VS Brazil 2-1
Hongaria VS Swedia 5-1

Perbutan Juara Tiga 19 Juni 1938
Brazil VS Swedia 4-2

Final 19 Juni 1938
Itali VS Hongaria 4-2 (Italia,Colaussi 2 gol,Piola 2 gol. Hongaria Titkos dan Sarosi)


Di Final Italia dengan kaptennya Giuseppe Meazza dan masih ditangani pelatih Vittorio Pozzo yang tercatat sebagai pelatih pertama yang mengantarkan tim nasionalnya menjuarai Piala Dunia dua kali berturut-turut.

Sumber : FIFA.COM,Majalah Top Score,Ensiklopedia Indonesia.
Selengkapnya...

Piala Dunia 1934 - Italia

Italia yang gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia I, kali ini mendapat giliran sesuai dengan hasil kongres FIFA 1932. Uruguay yang merasa terhina dengan sikap negara-negara Eropa menjelang Piala Dunia I yang tidak mau hadir. Juara Bertahan Uruguay mebalas untuk absend di Italia, hal ini masuk dalam Sejarah keanehan Piala Dunia.

Pemerintah Fascist pimpinan Benito Mussolini tidak memikirkan untuk ruginya penyelenggaraan Piala Dunia di negerinya, sebab sepak bola dianggap sebagai alat ampuh untuk meraih dukungan rakyat. Aroma politik mewarnai Piala Dunia 1934 dengan tampilnya Diktator Mussilini di puncak pemerintahn Italia.

Ternyata tidak kurang dari 32 negara mendaftarkan diri. Untuk mendapatkan jumlah yang diperlukan untuk putaran final, yaitu 16 tim, maka dilakukan babak penyisihan. Italia juga mengikuti babak ini, dan lawannya adalah Yunani.

Peristiwa ini juga dianggap aneh sebab dalam sejarah, hanya kali inilah negara penyelenggara ikut babak Kualifikasi. Dan panitia yang tampaknya menyadari kekeliruannya merasa lega, setelah Italia mengalahkan Yunani.

Dari 32 negara, 16 tim masuk ke putaran final, tidak seperti PD 1930, kali ini tidak menggunakan sistem grup. Namun babak pertama dilakukan drawing, layaknya babak 16 besar.

Berikut Hasil Drawing dan Score akhir ke 16 Negara :
Babak Pertama 27 Mei 1934
Italia VS Amerika Serikat 7-1
Spanyol VS1 Brazil 3-1
Hongaria VS2 Mesir 4-2
Austria VS Prancis 3-2
Cekoslawakia VS Rumania 2-1
Belanda VS Swiss 2-3
Argentina VS Swedia 2-3
Jerman VS Belgia 5-2

Perempat Final 31 Mei 1934
Italia VS Spanyol 1-1 (pertandingan ulangan 1-0)
Hongaria VS Austria 1-2
Cekoslawakia VS Swiss 3-2
Swedia VS Jerman 1-2

Semi Final 3 Juni 1934
Italia VS Austria 1-0
Cekoslawakia VS Jerman 3-1

Juara Tiga 7 Juni 1934
Jerman VS Austria 2-3

Final 10 Juni 1934
Italia VS Cekoslawakia 2-1

Top Score :Cekoslawakia Oldrich Nejedly 5 gol

Italia muncul sebagai juara dan nama diktator Mussolini pun ikut terangkat.


Sumber : Majalah Top Score, Ensiklopedia Indonesia.
Selengkapnya...

Piala Dunia 1930 - Uruguay


FIFA dan Uruguay menghadapi tantangan berat sebelum Piala Dunia I bergulir. Empat negara Eropa yang melamar menjadi tuan rumah Piala Dunia I, yaitu Belanda, Italia, Spanyol dan Swedia menyatakan menolak hadir hanya dua bulan sebelum kick-off yang direncanakan 13 Juli 1930.Piala Dunia 1930 Negara Eropa lainya seperti Austria, Cekoslawakia, Jerman, Hongaria, dan Swiss juga menolak hadir. Sementara empat tim yang tergabung dalam Inggris Raya yang biasa disebut "home Countries", yaitu Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara, tidak ambil pusing, karena mereka sudah keluar dari FIFA tahun 1928 karena menolak kebijakan pemberian bayaran kepada pemain-pemain amartir.

Melihat sikap negara-negara Eropa seperti itu, negara-negara Amerika Latin tidak gentar. Federasi Sebak Bola Amerika Selatan mengancam akan keluar dari FIFA, kalau negara-negara Eropa memboikot Piala Dunia I. Melihat Gelagat Buruk ini Jules Rimet terpakasa turun tangan. Atas bujukan Jules Rimet, Prancis menyatakan ikut serta, dan belgia pun menyusul langkah prancis berkat desakan Seedrayers,wakil Presiden FIFA asal Belgia.

Yugoslavia juga mengikuti jejak kedua negara itu, dan yang hebat Rumania menyatakan akan datang ke Uruguay atas intruksi Raja Carol sendiri, bukan itu saja, Raja yang gila bola ini bahkan menyusun sendiri tim Rumania yang akan berangkat ke Uruguay.

akhirnya mendung itu pun menghilang, dengan hadirnya 13 negara, 9 berasal dari Benua Amerika dan 4 negara dari Eropa.

Ke 13 tim itu dibagi menjadi 4 Grup,
Grup 1 : Argentina, Cile, Prancis, Meksiko.
Grup 2 : Brazil, Yugoslavia, Bolivia.
Grup 3 : Uruguay, Rumania, Peru.
Grup 4 : Amerika Serikat, Paraguay, Belgia.

Sistem pertandingan masih sederhana, setiap grup melakukan pertandingan dengan sistem setengah kompetisi, juara-juara grup langsung maju ke semifinal dengan sistem gugur, pemenangnya bertemu di Final.

Pertandingan pertama melibatkan Prancis dan Meksiko di grup 1. Prancis tidak saja menang 4-1, tetapi juga melahirkan bintang yang tak terlupakan sepanjang sejarah, yaitu Lucien Laurent, yang tercatat sebagai pencetak gol pertama Piala Dunia. Prancis akhirnya tersisih . Argentina muncul sebagai juara grup.

Juara-juara grup yakni, Argentina, Uruguay, Yugoslavia,dan Amerika Serikat. bertemu di semifinal Argentina VS Amerika Serikat dan Uruguay VS Yugoslavia dengan scor yang sama 6-1,dan lahirlah pencetak hatrick pertama Piala Dunia, Pedro Cea dari Uruguay. Difinal bertemulah dua musuh bebuyutan Argentina dan Uruguay.

Sebelum final, keributan terjadi menyangkut bola mana yang digunakan, buatan Uruguay atau buatan Argentina, akhirnya jalur diplomasi terpaksa ditempuh,hasilnya setengah main menggunakan bola Uruguay dan setengah main berikutnya menggunakan bola Argentina.

Uruguay akhirnya menang 4-2, dengan pencetak gol Pablo Dorado, Pedro Cea, Santos Iriarte dan Hector Castro, pencetak gol dari Argentina Paucele dan Stabile. dan Uruguay pun tercatat sebgai peraih gelar juara dunia pertama dalam sejarah.



Sumber: Majalah Top Score, Ensiklopedia
Selengkapnya...

Sejarah Piala Dunia

Jules Rimet
Inggris boleh mengklaim bahwa permainan sepak bola berasal dari negaranya Three Lion, atau orang bilang sebagai asal sepak bola modern,Inggris boleh berkata apapun (harap maklum dahulu kerajaan Inggris yang menguasai dunia) namun asal mula kegiatan sepak bola internasional berawal dari negara ayam jago, dan pada saat itu lah Federasi Sebak Bola Internasional melahirkan sebuah nama di kota cinta Paris, Presiden pun takut akan nama besar FIFA (Federation International de Football Association).

Piala Dunia pun lahir dari dua tokoh sepak bola prancis Jules Rimet dan rekannya Henry Delaunay. tentu saja piala dunia lahir tidak segampang yang kita bayangkan butuh waktu 24 tahun sejak berdirinya FIFA 21 Mei 1904, mengapa sampai butuh waktu 24 tahun FIFA baru resmi memproklamasikan kejuaran sepak bola "Piala Dunia" empat tahun sekali ini !!!

Piala Dunia resmi lahir bertepatan dengan kongres FIFA 26 Mei 1928 setelah melewati hambatan Perang Dunia pertama 1914 - 1918 dan setelah itulah sang Maestro Jules Rimet yang terpilih sebagai presiden FIFA ke-3 di bantu sekjend Henry Delaunay untuk menggagas dan mempersiapkan aturan pertandingan.

Sementara Trophy yang baru saja diarak keliling dunia bukanlah trophy 80 tahunan lalu, saat itu trophy piala dunia di pesan oleh FIFA yang dikerjakan oleh seniman pematung prancis, Abel Lafleur. Trophy berbentuk seorang dewi yang memanggul sebuah cawan memiliki tinggi 30 cm,berat 1,82 kg dan tentu saja terbuat dari mas murni, trophy tersebut bernama Jules Rimet sang maestro.

Sambutan positif dari seluruh negara (Indonesia belum Merdeka seandainya Indonesia sudah Merdeka saat itu gua yakin Indonesia akan berada di Final Piala Dunia 1930 sampai kapan kita harus berharap !!!!) mengalir ke FIFA, lima negara mengajukan untuk menjadi tuan rumah piala dunia pertama, yaitu Italia, Spanyol, Belanda, Swedia dan Uruguay. FIFA menentukan Uruguay yang layak menjadi tuan rumah piala dunia pertama, dengan mempertimbangkan bahwa Uruguay merupakan dua kali juara berturut-turut pada sepak bola Olimpiade 1924 dan 1928, Uruguay juga menjamin biaya perjalanan dan penginapan peserta selama event berlangsung, dan Uruguay sanggup membangun stadion besar yang diberi nama Centenario terletak di Montevideo.

Hingga kini Piala Dunia terus berlangsung sejak pertama kali di gelar di Uruguay 13 Juli 1930, pesta ini berhenti sejenak pada saat perang dunia kedua 1939 - 1945, kemudian dilanjutkan pada tahun 1950 di Brazil.

Terhitung sudah 18 kali pertandingan piala dunia telah berlangsung dan di Afrika Selatan merupakan Negara ke 19 yang menjadi tuan rumah, berikut ini negara-negara yang menjadi tuan rumah saat pesta besar sepak bola dunia berlangsung:
01. Piala Dunia 1930 - Uruguay
02. Piala Dunia 1934 - Italia
03. Piala Dunia 1938 - Prancis
04. Piala Dunia 1950 - Brazil
05. Piala Dunia 1954 - Swiss
06. Piala Dunia 1958 - Swedia
07. Piala Dunia 1962 - Cile
08. Piala Dunie 1966 - Inggris
09. Piala Dunia 1970 - Meksiko
10. Piala Dunia 1974 - Jerman Barat
11. Piala Dunia 1978 - Argentina
12. Piala Dunia 1982 - Spanyol
13. Piala Dunia 1986 - Meksiko
14. Piala Dunia 1990 - Italia
15. Piala Dunia 1994 - Amerika Serikat
16. Piala Dunia 1998 - Prancis
17. Piala Dunia 2002 - Korsel & Jepang
18. Piala Dunia 2006 - Jerman
19. Piala Dunia 2010 - Afrika Selatan

Bagaimana di tahun 2010 ini, Negara mana yang akan menangis ? kita nantikan 11 Juni 2010 hingga 11 Juli 2010 Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.
Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Jerman



FEDERASI : Deutscher Fussball-Bund
Berdiri : 1900
Situs Resmi : www.dfb.de
Partisipasi PD : (16 Kali) 1934,1938,1954,1958,1962,1966,1970,1974,1978,1982,1986, 1990,1994,1998,2002,2006.
Prestasi PD : Tiga Kali Juara (1954,1974,1990) Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Uruguay



FEDERASI : Asociacion Uruguaya de Futbol
Berdiri :
Partisipasi PD :
Prestasi PD : Dua Kali Juara (1930,1950)

Baca juga di Profile Peserta piala Dunia 2010 : Uruguay Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Argentina



FEDERASI : Asociacion del Futbol Argentino
Berdiri : 1893
Situs Resmi : www.afa.org.ar
Partisipasi PD : 14 Kali
(1930,1934,1958,1962,1966,1974,1978,1982,1986, 1990,1994,1998,2002,2006)
Presatasi PD : Dua Kali Juara (1978,1986) Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Paraguay



Federasi : Asociacion Paraguaya de Futbol
Partisipasi PD : Tujuh Kali
(1930,1950,1958,1986,1998,2002,2006)
Prestasi PD : 16 Besar(1998,2002)
Situs Resmi Paraguay : www.apf.org.py


Baca juga Sejarah Piala Dunia Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Chili




Federasi : Federacion de Futbol de Chile
Partisipasi PD : Tujuh Kali (1930, 1950, 1962, 1966, 1974, 1982, 1998)
Prestasi PD : -


Baca juga Profile Chili Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Meksiko



Federasi : Mexicana de Futbol Asociation
Partisipasi Piala Dunia : 13 Kali
(1930,1934,1950,1954,1958,1962,1966,1970, 1978,1986,1994,1998,2002,2006)
Prestasi Piala Dunia : Perempat final (1970,1986)
Situs Resmi Meksiko : www.femexfut.org.mx Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Honduras

Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Brazil

Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Selandia Baru

Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Amerika Serikat

Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Korea Selatan



Federasi : Korea Football Association
Partisipasi PD : Tujuh kali (1954,1986,1990,1994,1998,2002,2006)
Prestasi PD : Semifinal (2002)
Situs Resmi Korea Selatan : www.kfa.or.kr Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Korea Utara

Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Jepang

Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Australia

Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Aljazair

Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Nigeria



Federasi : Nigeria Football Federation
Partisipasi PD : Tiga Kali (1994, 1998, 2002) Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Kamerun

Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Pantai Gading

Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Ghana

Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Slovenia

Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Prancis



Federasi : Francaise de Football
Partisipasi Piala Dunia : 12 Kali
(1930,1934,1938,1954,1958,1966,1978, 1982,1986,1998,2002,2006)
Prestasi Piala Dunia : Satu Kali (1998)
Situs Resmi Prancis : www.fff.fr Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Yunani

Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Portugal

Selengkapnya...

Profile Piala Dunia 2010 - Swiss

Selengkapnya...